Subscribe:

Ads 300x40px

Selasa, 04 September 2012

Pendidikan Lingkungan Peringati Hari bumi

kesadaran Lingkungan BersamaGo Green dan Greenlife, itulah dua tema yang dimunculkan dalam peringatan hari bumi di SMK kehutanan Samarinda. Hari Bumi Internasional yang selalu diperingati setiap tanggal 22 April di peringati oleh siswa-siswi, serta civitas Akademisi Sekolah Standar Internasional ( SBI) SMK kehutanan Samainda dengan melakukan kegiatan-kegiatan berprespektif penyelamatan Lingkungan.

kepedulian dan pendidikan lingkungan sejak dini di terapkan secara praktis oleh para siswa SMK kehutanan samarinda, dengan melakukan kegiatan bersih-bersih taman kota, penanaman pohon bersama serta penyadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi generasi penerus yang akan datang.

Kegiatan untuk memperingati hari bumi Internasional di SMK kehutanan dimulai dengan apel pagi bagi seluruh para siswa dan civitas akademisi di halaman sekolah, kemudian dilanjutkan dengan berjalan bersama kearah taman tepian kota samarinda, di sepanjang jalan para siswa-siswi dengan antusiasnya melakukan bersih-bersih serta membantu petugas kebersihan melakukan tugas kebersihan. siswa-siswi juga melakukan bersih-bersih di taman kota serta melakukan penanaman pohon bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.


Di bawah ini Beberapa gambar Kegiatan yang dilakukan oleh para anak didik SMK kehutanan Samarinda...



kader Lingkungan SMK kehutanan Samarinda
bersih-bersih taman dan lingkungan
senyum GreenLife
penanaman Pohon di Taman Kota
Penanaman Pohon Bersama

gotong Royong Bersihkan kota dengan petugas kebersihan
Berjuang bersama dengan Petugas kebersihan Kota

Kompak Selamatkan Bumi
»»  Read More

Senin, 03 September 2012

SMK Kehutanan Samarinda Ingin Juara Nasional Lagi

Samarinda, SMK Kehutanan Samarinda tahun ini siap meraih kembali juara nasional di acara Lomba Karya Siswa (LKS), pada November mendatang. pada oktober 2010 lalu, sekolah kehutanan satu-satunya di pulau kalimantan ini, meraih juara pertama dalam bidang pengelolaan limbah jamur tiram, kemudian untuk tahun 2011 meraih juara dua, dalam bidang pembuatan aplikasi keakuratan dan ketelitian membaca GPS.

Sekola Standar Internasional ( SBI) di jalan Untung suropati nomor 69 di 2012 ini, siap merebut kembali juara pertama nasional dibidang ilmu planologi, serangkaian kegiatan sudah dipersiapkan sejak dini, seperti membentuk tim kecil para guru untuk menggali bakat siswa, juga mengadakan seleksi siswa yang mempunyai talenta bagus.

" kami sudah menyiapkan sejak awal untuk menyambut LKS di Bogor November mendatang, " jelas kepala SMK Kehutanan Samarinda Maryati.

Tahun 2012, tambah wanita berkerudung ini, pihaknya menargetkan juara pertama, seperti tahun sebelumnya, dirinya selalu mengirimkan 5 siswa untuk beradu dalam ajang bergengsi tingkan indonesia itu.

Sumber Kaltim Post
»»  Read More

Jumat, 31 Agustus 2012

PROSPEK SEKTOR KEHUTANAN SEBAGAI PEMASOK KEBUTUHAN ENERGI NASIONAL

Menjawab kebutuhan energi yang terus meningkat pada masa yang akan datang, sektor kehutanan menawarkan alternatif pemenuhan bioenergi yang berbasis tanaman hutan. Potensi energi khususnya bioenergi, sangat besar berada pada sektor kehutanan. Kawasan hutan yang luas, iklim tropis yang menjadikan tanaman cepat tumbuh dan kekayaan biodiversitas yang tinggi, menjadikan potensi besar yang bisa dikembangkan pada masa yang akan datang.

Pemenuhan kebutuhan energi dari sektor kehutanan juga sejalan dengan upaya rehabilitasi lahan kritis dan penciptaan lapangan kerja serta sejalan dengan upaya penyerapan karbon. Ditambahkannya, bahwa Badan Litbang Kehutanan telah menguasai sebagian teknologi pembuatan bioenergi dan sudah bisa diadopsi. Pengembangan bioenergi juga diharapkan dapat mengatasi persoalan distribusi yang mahal karena bisa diproduksi secara regional. Di samping itu jenis-jenis sumber energi yang diproduksi juga sangat fleksibel disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku setempat.

Jenis-jenis bahan baku yang dapat dikembangkan adalah tanaman yang bukan merupakan bahan pangan, sehingga tidak akan mengganggu ketersediaan pangan nasional, seperti pati, gula atau minyak nabati berupa CPO, kacang-kacangan, singkong dan tebu. Bahan baku bioenergi yang berasal dari tanaman hutan dihasilkan dari berbagai jenis lignocellulosic/kayu, limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan, serta rumput-rumputan.

a saat ini berbagai upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dilakukan secara sporadis dan belum sistematis, sehingga tidak berjalan sesuai harapan. Disamping itu belum ada langkah-langkah sistematis terencana dan harmonis lintas sektor untuk merealisasikan potensi yang ada. Ditambahkan pula bahwa saat ini belum ada rancangan umum sebagai acuan pihak-pihak terkait untuk menghasilkan kesatuan langkah.

Untuk itu perlu dibangun political intention atau political will yang menjadikan program nasional Rancangan Umum Nasional Bioenergi Kehutanan; Perlu dibangun HTI penghasil energi dengan memberikan insentif tersendiri bagi pelakunya; Mengadopsi dan mengembangkan penguasaan teknologi dan SDM; serta sosialisasi kepada masyarakat.
»»  Read More

Selasa, 28 Agustus 2012

Illegal Logging dan Illegal Wildlife Trade Kalimantan Timur



Indonesia memilki hutan yang sangat luas terluas kedua di dunia setelah negara Brasilia, dimana hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia yang menjadi sorotan di seluruh negara di dunia. Kawasan yang sangat luas ini menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan di samping itu masyarakat sebagai pengguna atau yang memanfaatkan sumber daya hutan tetap harus menjaga kelestarian hutan kita, dalam hal tanggung jawab penyelengaraaan hutan ini tertera dalam undang-undang dasar negara kita yaitu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang tertuang dalam Pasal 33 ayat (3).
Penanggung jawab pelaksanaan penyelenggara dibidang kehutanan dibebankan kepada Departemen Kehutanan, dimana Departemen Kehutanan mengambil langkah untuk melestarikan hutan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Langkah tersebut adalah 5 (lima) kebijakan dibidang kehutanan diantaranya 1) Pemberantasan Pencurian Kayu di hutan Negara (Illegal Logging), 2) Rehabilitasi Hutan dan Lahan, 3) Revitalisasi Sektor Kehutanan Khususnya Industri Kehutanan, 4) Pengembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan, dan 5) Pemantapan Kawasan Hutan.
Berdasarkan Undang- Undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan kawasan hutan dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi hutan yaitu : 1) fungsi konservasi, 2) fungsi lindung dan 3) fungsi produksi. Dan juga Fungsi pokok hutan di bagi 3 (tiga), yaitu : 1) hutan konservasi, 2) hutan lindung, 3) hutan produksi.
Kawasan konservasi dibagi beberapa bagian lagi sesuai dengan peruntukannya yaitu 1) kawasan hutan suaka alam, 2) kawasan pelestarian alam, 3) taman buru. Kawasan Cagar Alam termasuk katagori kawasan suaka alam.
Kawasan hutan di Kalimantan Timur memiliki luas lebih kurang 20.165.000 Ha, yang berfungsi hutan lindung 3.625.300 Ha, Suaka Alam dan Wisata Alam lebih kurang 1.989.600 Ha, Hutan Pendidikan dan Latihan 3.626.300 Ha, Hutan Produksi Tetap lebih kurang 4.513.060 Ha, Hutan Produksi Terbatas lebih kurang 4.826.100 Ha dan hutan yang dapat dikompersi lebih kurang 5.192.380 Ha.
Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya, untuk itu kami sebagai Polisi Kehutanan siap menjaga kawasan hutan agar tidak hilang dari apa yang ada sekarang ini.
»»  Read More

Minggu, 26 Agustus 2012

Visi dan Misi SMK Kehutanan Samarinda


Dalam meningkatkan Kinerja Lembaga ( Satuan Pendidikan ) dan Menjelaskan Grand desaign tentang program strategis di SMK Kehutanan Samarinda maka diperlukan Visi dan misi sekolah, yang semua akan menjadi tolak ukur setiap kinerja yang akan dilakukan oleh SMK Kehutanan samarinda kedepan,

visi dan Misi inilah yang nantinya akan menjadi baromater dalam perumusan setiap langkah kebijakan dalam meningkatkan standar akademisi dan pendidikan yang lebih baik dan maju, yakni menuju sekolah berstandar Internasional.

Visi: Terwujudnya SMK Kehutanan Samarinda yang mampu menghasilkan tenaga teknis menengah kehutanan yang profesional, mandiri dan berakhlak mulia serta siap memasuki lapangan kerja nasional dan internasional.

Misi:
  • Menyelenggarakan program pendidikan menengah kejuruan kehutanan yang berorientasi pada pelayanan pendidikan berbasis iptek dan imtag serta kewirausahaan.
  • Memantapkan kelembagaan pendidikan menengah kejuruan kehutanan sesuai standar sekolah bertaraf internasional.
  • Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain didalam dan diluar negeri dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  • Menyelenggarakan administrasi dan manajemen umum pemerintahan lingkup SMK Kehutanan Samarinda.
»»  Read More

Sabtu, 18 Agustus 2012

Ramadhan dan Kemerdekaan


Peringatan proklamasi kemerdekaan RI tahun ini bertepatan dengan saat umat Islam menjalankan ibadah shiyam Ramadhan 1433 H. Bukan merupakan kebetulan karena memang itulah kehendak Allah SWT atas perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaannya.
Sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu segala bentuk penjajahan dan penindasan harus dihapuskan dari muka bumi. Demikianlah pembukaan UUD 1945 yang menegaskan komitmen bangsa Indonesia tentang makna kemerdekaan bagi setiap insan.
Sesungguhnya Islam hadir membawa misi pembebasan bagi manusia dari segala bentuk penjajahan dan penindasan. Islam hadir untuk memperbaiki akhlak umat manusia dan selanjutnya hanya menghamba kepada Allah SWT. Termasuk dalam hal ini mem bebaskan manusia dari kungkungan hawa nafsu yang mendorong manusia bersikap destruktif.
Misi Islam juga sesungguhnya un tuk memanusiakan manusia (humanisasi), yaitu menghormati harkat dan martabat kemanusiaan. Dalam artian, menempatkan manusia sebagai hamba Allah SWT yang mempunyai misi untuk memakmurkan kehidupan di dunia ini.
Kita melihat bagaimana realitas menunjukkan, betapa akibat yang ditimbulkan ketika manusia kehilangan jati diri kemanusiaannya. Dia lupa akan hakikat kemanusiaannya sehingga terjerumus pada berbagai tindak perilaku yang merusak pilar-pilar kehidupan ini.
Risalah Islam yang dibawa sejak Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya membawa misi transendensi. Yakni, menginformasikan kepada seluruh umat manusia tentang urgensi penyembahan hanya kepada Allah SWT (tauhid) sebagai pokok ajaran utama dalam agama Islam.
Makna liberasi dan humanisasi merupakan implikasi logis dari makna autentik tentang misi transendensi dari risalah Islam sebagai ajaran yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Surah Al-Ma’un mengajarkan tentang integrasi ketiga misi risalah Islam tersebut sebagai bagian dari kesempurnaan ajaran Islam.
Tidaklah sempurna iman seorang, manakala kesalehan ritual yang ditunjukkan dengan shalat dan lainnya, tidak membawa implikasi positif bagi proses humanisasi pada sekelompok masya rakat marginal (mustadh’afin). Terutama dalam bentuk kepedulian dengan memberikan kontribusi bagi penguatan sendi-sendi ekonomi umat.
Ramadhan adalah bulan pencucian diri melalui ibadah puasa, yaitu mencapai hakikat hidup yang autentik sehingga mencapai predikat takwa. Shiyam Ramadhan mengajarkan kita tentang makna keikhlasan, kesederhanaan, kemanusiaan, kesabaran, dan kedisiplinan sebagai prasyarat untuk mencapai derajat muttaqin.
Pencapaian luar biasa manakala umat Islam Indonesia memahami dan melaksanakan nilai-nilai Ramadhan. Merupakan agenda penting dalam proses panjang perjuangan hidup bagi setiap individu dalam menerjemahkan Islam sebagai risalah yang membawa misi liberasi, humanisasi, dan transendensi. Sehingga, terwujud kehidupan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, aman, lahir, dan batin, di bawah ridha Allah SWT. Wallahua’lam.
»»  Read More

Jumat, 17 Agustus 2012

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H

 KELUARGA BESAR 
SMK KEHUTANAN SAMARINDA
MENGUCAPKAN 
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

»»  Read More

Selasa, 14 Agustus 2012

IHT Penyusunan DUPAK di SMK Kehutanan Samarinda


Inhouse Training Penyusunan DUPAK Bagi Guru yang berlangsung selama dua hari tanggal 27 dan 28 Juli 2012 di ikuti oleh para calon guru di SMK Kehutanan Samarinda dengan Nara sumber Bapak Suyanto dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda

Training Penyusunan DUPAK SMK Kehutanan Samarinda di harapkan akan meneberikan wawasan yang luas serta pedoman yang kuat bagi kualitas kompetensi civita akademisi baik kepala sekolah, guru, maupun pegawai di SMK Kehutanan Sendiri.

SMK kehutanan yang merupakan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional di tuntut untuk meningkatkan pelayan mutu pendidikan, sehingga penyusunan DUPAK sangat penting untuk menformulasikan grand desaign peningkatan mutu di SMK Kehutanan Samarinda.
»»  Read More

Minggu, 12 Agustus 2012

Sistem Boarding School di SMK Kehutanan Samarinda

"Menciptakan Pribadi Utuh (Insan Kamil) & Berkualitas


Sistem Boarding School ( sekolah berasrama) telah di pakai oleh SMK kehutanan Samarinda dalam menciptakan out-put anak didik yang berkualitas serta mempunyai daya saing dilevel regional, Nasional Maupun Internasional.

Boarding school dipilih menjadi system di SMK kehutanan Samarinda bukanlah tampa alasan, kita meyakini bahwa pada saat ini system boarding school merupakan salah satu system terbaik dalam menciptakan anak didik yang berkualitas dan kompeten, karena anak didik selama 24 jam akan di bawah pendidikan dan pengawasan guru pembimbing, dari pagi hingga sore hari anak didik mengikuti pendidikan regular ( fuul day) di sekolah kemudian di lanjutkan dengan pendidikan/kegiatan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa yang unggul dan berkualitas, seperti pendidikan agama, keterampilan, dan program ekstrakulikuler yang terpantau secara sistematis dan regular.

Kehadiran boarding school adalah suatu keniscayaan zaman kini. Keberadaannya adalah suatu konsekuennsi logis dari perubahan lingkungan sosial dan keadaan ekonomi serta cara pandang religiusitas masyarakat.

segi sosial, sistem boarding school mengisolasi anak didik dari lingkungan sosial yang heterogen yang cenderung buruk. Di lingkungan sekolah dan asrama dikontruksi suatu lingkungan sosial yang relatif homogen yakni teman sebaya dan para guru pembimbing. Homogen dalam tujuan yakni menimba ilmu untuk menggapai harapan hidup yang lebih berkualitas.

Dari segi Layanan Pendidikan, boarding school memberikan layanan yang paripurna sehingga anak didik akan benar-benar terlayani dengan baik melalui berbagai layanan pendidikan dan fasilitas yang baik.
Terakhir dari segi semangat religiusitas, boarding school menjanjikan pendidikan yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani, intelektual dan spiritual. Diharapkan akan lahir peserta didik yang tangguh secara keduniaan dengan ilmu dan teknologi, serta siap secara iman dan amal soleh.

Kondisi di atas memungkin siswa boarding school berkembang menjadi pribadi yang utuh (insan kamil) sebagai prasyarat untuk menjadi pemimpin. Pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang baik seperti: creativity, morality, courage, knowledge, dan commitment. Calon pemimpin minimal harus memiliki kelima sifat-sifat positif tersebut, mengingat pemimpin bisa menjadi simbol moral dan pemersatu bagi komunitasnya, pemimpin harus bisa menjadi agent of development menuju kesejahteraan, kemakmuran. Seorang pemimpin harus mampu membawa komunitasnya melangkah jauh kedepan bukan hanya sekedar menjadi one step ahead tapi lebih leading to the farthest.
Boarding school di SMK kehutanan Samarinda Membentuk Kepribadian dan karekter anak didik yang unggul, yang siap guna dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan social, kedisplinan, tanggung jawab, kejujuran, pekerja keras berusaha kita bentuk dalam system ini, dan tentunya impaknya akan menjadikan anak didik seimbang dalam kehidupanya, baik sisi jasmani maupun Rohani.
»»  Read More

Sektor kehutanan dan pertambangan minati lulusan SMK Kehutanan

akarta (ANTARA News) - Kebutuhan tenaga siap kerja di level menengah yang sangat tinggi membuat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK) sangat diminati berbagai perusahaan di sektor kehutanan dan pertambangan.

"Saat ini tenaga siap kerja bidang kehutanan sangat dibutuhkan. Selain sejumlah perusahaan kehutanan dan pertambangan, pemerintah daerah juga membutuhkan tenaga di level menengah ini untuk penyuluh kehutanan," kata Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin, saat mewisuda 158 lulusan dari SMKK Kadipaten, Jawa Tengah, SMKK Makassar, Sulawesi Selatan, dan SMKK Manokwari, Papua.

Jika tidak langsung terserap di industri kehutnan, kata Menhut, peluang lulusan SMKK untuk berwirausaha di bidang kehutanan juga terbuka sangat luas.

Apalagi, menurut dia, kementerian kehutanan memiliki sejumlah program yang bisa dipilih para lulusan SMKK, seperti pengembangan Kebun Bibit Rakyat dan Hutan Tanaman Rakyat.

Pada kesempatan itu, Kementerian Kehutanan juga menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Sinar Mas Forestry dan Eka Tijpta Foundation untuk membuka kesempatan bagi siswa SMKK melakukan magang, kesempatan bekerja, dan beasiswa.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kemenhut, Tachrir Fathoni, saat ini sektor kehutanan kekurangan tenaga teknis menengah yang bisa aktif kerja di lapangan.

"Kita butuh tenaga andal yang bisa menjadi penggerak pembangunan kehutanan. Lulusan SMKK memenuhi kebutuhan kita untuk itu karena selama belajar mereka dilengkapi kemampuan teknis sekolah internasional," kata Tachrir.

Mulai tahun depan, SMKK di Pekan Baru dan Samarinda juga mulai meluluskan siswanya. "Jadi tahun depan akan ada setidaknya 300 lulusan untuk menyuplai kebutuhan SDM di level menengah di perusahaan kehutanan," katanya.

SMKK adalah sekolah kejuruan yang berada di bawah pembinaan Kemenhut. Program SMKK sempat dihentikan pada tahun 2003 sebelum diaktifkan kembali pada tahun ajaran 2008/2009.

Meski tidak lagi berupa sekolah kedinasan, namun sebagian dana pendidikannya mendapat subsidi dari kementerian kehutanan.

Selain perusahaan kehutanan, menurut dia, sejumlah perusahaan tambang juga sudah menyatakan minat merekrut lulusan SMKK. "Perusahaan tambang ini butuh untuk mengawal upaya reklamasi kawasan bekas tambang," katanya.

Sementara Chief Executive Officer Sinar Mas Forestry, Robin Mailoa, mengungkapkan, pihaknya senang menerima lulusan SMKK karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan. "Kami membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja di lapangan. SMKK bisa menyediakan sesuai kebutuhan kami," katanya.

Untuk tahun ini, Sinar Mas Forestry akan merekrut 50-60 lulusan SMKK yang akan ditempatkan di perusahaan Hutan Tanaman Industri PT Arara Abadi atau mitra-mitranya.

Selain itu, Sinar Mas juga membutuhkan pengawas lapangan sebanyak 900-1200 orang yang akan dipekerjakan baik di industri pabrik kertas maupun di hutan.

Robin menyatakan, sesuai kesepakatan kerja sama pihaknya akan terus menyerap lulusan SMKK untuk lima tahun mendatang dan terbuka untuk tahun-tahun berikutnya.

Menurut Robin, pihaknya memperkerjakan sekitar 1.200 tenaga kerja lapangan setiap tahunnya. Sebagian dari mereka berpeluang untuk dipromosikan menjadi tenaga pengawas.
(A027/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
»»  Read More

Sabtu, 11 Agustus 2012

selamatkan hutan kita

Hutan merupakan tumpuan dan harapan bagi setiap komponen mahkluk hidup yang ada di bumi saat ini, karena dari hutan banyak manfaat yang dapat diambil. Namun, kini sumber daya hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ada hampir sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami penurunan fungsi secara drastis di mana hutan tidak lagi berfungsi secara maksimal sebagai akibat dari ekploitasi kepentingan manusia dengan melakukan penebangan hutan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Babel sendiri luas hutannya berdasarkan SK No. 357/Menhut-II/04 sekitar 657.510,00 ha. Dari luas hutan Bangka Belitung tersebut hingga pertengahan Agustus 2010  terdapat 87 kasus aktivitas pertambangan dan kebun tanpa izin  dan bulan November 2011 penambangan ilegal terjadi pada 30 persen luas hutan di provinsi Bangka Belitung . Ini menunjukkan tingginya kerusakan hutan yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini. Kerusakan hutan yang tinggi ini mengakibatkan menurunnya daya kemampuan hutan untuk menjalankan fungsi ekologisnya sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan yang serius. Pemandangan yang mengerikan sebagai akibat dari berkurangnya keragaman hayati, penurunan kualitas lahan/tanah, kenaikan suhu bumi, bencana alam seperti banjir dan longsor yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia mengingatkan tinggi dan pentingnya nilai hutan kepada kita. Ini berarti bahwa terdapat nilai-nilai kebaikan dan orientasi hidup dari alam yang harus mulai dihargai. Perlindungan hutan sebagai mata rantai pemeliharaan hutan harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pelestarian hutan. Upaya pelestarian hutan ini harus dilakukan apapun konsekuensi yang harus dihadapi, karena sebetulnya peningkatan produktivitas dan pelestarian serta perlindungan hutan sebenarnya mempunyai tujuan jangka panjang. Namun, dalam upaya untuk memaksimalkan fungsi hutan terkadang muncul berbagai hambatan untuk tercapainya fungsi dan manfaat hutan secara optimal yaitu dari individu manusia itu sendiri. Karena individu ini memiliki sumberdaya, baik sumber daya ekonomi maupun sumberdaya politik, mereka bisa berbuat apa saja demi memanfaatkan sumber daya ini. Akhirnya, lingkungan alam seperti hutan kemudian menjadi obyek/sasaran perlakuan dan tidak jarang pula dikorbankan. Selain dari faktor individu manusia tersebut, pola struktur sosial dan sistem sosial di mana terbentuk dari individu/kelompok berinteraksi merupakan produk gerak sistem yang terbukti anti-ekologis. Pengaruh dari aspek politik, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek hukum dan aspek-aspek lain turut terlibat baik buruknya lingkungan alam kita. Kerusakan hutan dan kurangnya konservasi hutan secara baik merupakan salah satu aspek-aspek tersebut. Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia yang dilanjutkan dengan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional menjadi suatu titik momentum yang tepat untuk memupuk kesadaran kita dalam menjaga kelestarian hutan. Kegiatan menanam pohon tersebut merupakan momentum strategis bagi bangsa Indonesia khususnya Babel dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan sehingga memberikan dorongan kepada semua pihak untuk selalu melaksanakan gerakan nyata penanaman pohon secara massal sehingga menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor, konservasi keanekaragaman hayati, pencegahan dampak perubahan iklim sehingga mendukung pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itu,`penyelamatan fungsi hutan dan perlindungannya sudah saatnya menjadi tumpuan harapan bagi kelangsungan jasa produksi ataupun lingkungan untuk menjawab kebutuhan manusia. Upaya perbaikan lingkungan harus diawali dari keinginan bersama yang masuk dalam suatu sistem secara terintegrasi dan komprehensif. Namun, mengendalikan jalinan sistem bukan pekerjaan mudah. Selain membutuhkan kerjasama antar berbagai subsistem yang sinergis, moral juga memiliki andil yang sangat penting. Sebagai suatu contoh misalnya, jika suatu sistem telah berjalan sesuai dengan fungsi, status, dan peran, tetapi  nilai-nilai yang mengarahkan justru menyimpang dan lain sebagainya, maka sangat mungkin rusaklah sistem itu. Perlu diperhatikan bahwa berinteraksi dengan alam bukan merupakan konflik kepentingan, tetapi merupakan aktivitas yang saling mengisi. Karena itu, konteks teknologi dan norma atau tradisi terletak pada muatan-muatan kearifan-kearifan lokal perlu digali dan dikembangkan lagi. Membangkitkan kearifan lokal merupakan salah satu cara menjaga lingkungan dan meredam watak eksploitasi manusia atas alam. Selain itu, mempertahankan hutan berarti pula mempertahankan kondisi ekosistem hutan yang ada. Tekad untuk tetap mempunyai kawasan hutan yang baik harus dilakukan secara turun-temurun dan berlangsung secara terus-menerus (sustainable development) untuk memupuk kesadaran kita dalam memenuhi kebutuhannya tanpa mengurangi kesempatan generasi-generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Karena itu, mari kita selamatkan hutan kita dengan menumbuhkan budaya menanam pohon dan melestarikannya demi anak cucu kita nanti. Wallahua’lam bissawab. *** 
»»  Read More

Visi dan Misi

Visi: Terwujudnya SMK Kehutanan Samarinda yang mampu menghasilkan tenaga teknis menengah kehutanan yang profesional, mandiri dan berakhlak mulia serta siap memasuki lapangan kerja nasional dan internasional.
Misi:
  • Menyelenggarakan program pendidikan menengah kejuruan kehutanan yang berorientasi pada pelayanan pendidikan berbasis iptek dan imtag serta kewirausahaan.
  • Memantapkan kelembagaan pendidikan menengah kejuruan kehutanan sesuai standar sekolah bertaraf internasional.
  • Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain didalam dan diluar negeri dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  • Menyelenggarakan administrasi dan manajemen umum pemerintahan lingkup SMK Kehutanan Samarinda.
»»  Read More

Selasa, 07 Agustus 2012

SEJARAH SINGKAT SMK KEHUTANAN SAMARINDA

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu dari sistem pendidikan nasional memiliki peran yang sangat strategis bagi terwujudnya tenaga kerja yang terampil dan siap memasuki lapangan kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan atau yang sebelumnya disebut Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah kejuruan kehutanan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik  dalam mendukung pembangunan kehutananan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan diselenggarakan oleh Departemen Kehutanan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional
»»  Read More
 
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified