Subscribe:

Ads 300x40px

Minggu, 12 Agustus 2012

Sektor kehutanan dan pertambangan minati lulusan SMK Kehutanan

akarta (ANTARA News) - Kebutuhan tenaga siap kerja di level menengah yang sangat tinggi membuat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK) sangat diminati berbagai perusahaan di sektor kehutanan dan pertambangan.

"Saat ini tenaga siap kerja bidang kehutanan sangat dibutuhkan. Selain sejumlah perusahaan kehutanan dan pertambangan, pemerintah daerah juga membutuhkan tenaga di level menengah ini untuk penyuluh kehutanan," kata Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin, saat mewisuda 158 lulusan dari SMKK Kadipaten, Jawa Tengah, SMKK Makassar, Sulawesi Selatan, dan SMKK Manokwari, Papua.

Jika tidak langsung terserap di industri kehutnan, kata Menhut, peluang lulusan SMKK untuk berwirausaha di bidang kehutanan juga terbuka sangat luas.

Apalagi, menurut dia, kementerian kehutanan memiliki sejumlah program yang bisa dipilih para lulusan SMKK, seperti pengembangan Kebun Bibit Rakyat dan Hutan Tanaman Rakyat.

Pada kesempatan itu, Kementerian Kehutanan juga menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Sinar Mas Forestry dan Eka Tijpta Foundation untuk membuka kesempatan bagi siswa SMKK melakukan magang, kesempatan bekerja, dan beasiswa.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kemenhut, Tachrir Fathoni, saat ini sektor kehutanan kekurangan tenaga teknis menengah yang bisa aktif kerja di lapangan.

"Kita butuh tenaga andal yang bisa menjadi penggerak pembangunan kehutanan. Lulusan SMKK memenuhi kebutuhan kita untuk itu karena selama belajar mereka dilengkapi kemampuan teknis sekolah internasional," kata Tachrir.

Mulai tahun depan, SMKK di Pekan Baru dan Samarinda juga mulai meluluskan siswanya. "Jadi tahun depan akan ada setidaknya 300 lulusan untuk menyuplai kebutuhan SDM di level menengah di perusahaan kehutanan," katanya.

SMKK adalah sekolah kejuruan yang berada di bawah pembinaan Kemenhut. Program SMKK sempat dihentikan pada tahun 2003 sebelum diaktifkan kembali pada tahun ajaran 2008/2009.

Meski tidak lagi berupa sekolah kedinasan, namun sebagian dana pendidikannya mendapat subsidi dari kementerian kehutanan.

Selain perusahaan kehutanan, menurut dia, sejumlah perusahaan tambang juga sudah menyatakan minat merekrut lulusan SMKK. "Perusahaan tambang ini butuh untuk mengawal upaya reklamasi kawasan bekas tambang," katanya.

Sementara Chief Executive Officer Sinar Mas Forestry, Robin Mailoa, mengungkapkan, pihaknya senang menerima lulusan SMKK karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan. "Kami membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja di lapangan. SMKK bisa menyediakan sesuai kebutuhan kami," katanya.

Untuk tahun ini, Sinar Mas Forestry akan merekrut 50-60 lulusan SMKK yang akan ditempatkan di perusahaan Hutan Tanaman Industri PT Arara Abadi atau mitra-mitranya.

Selain itu, Sinar Mas juga membutuhkan pengawas lapangan sebanyak 900-1200 orang yang akan dipekerjakan baik di industri pabrik kertas maupun di hutan.

Robin menyatakan, sesuai kesepakatan kerja sama pihaknya akan terus menyerap lulusan SMKK untuk lima tahun mendatang dan terbuka untuk tahun-tahun berikutnya.

Menurut Robin, pihaknya memperkerjakan sekitar 1.200 tenaga kerja lapangan setiap tahunnya. Sebagian dari mereka berpeluang untuk dipromosikan menjadi tenaga pengawas.
(A027/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified